Saatnya Berbagi

berbagi ilmu menggapai ridho Illahi

Hadist ke-6 Arbain

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh,

Berikut ini adalah hadits ke 6 (Riwayat Bukhori dan Muslim) dari Buku 40 Hadits oleh Imam Nawawi:

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.
Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. (1)
Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan.( 2, 3)
Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. (3, 7)
Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. (6)
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati”. (4, 5, 8 )
(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1. Termasuk sikap wara’ (rasa takut terhadap perbuatan haram) adalah meninggalkan syubhat .
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada
perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang
diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan
cara ke arah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatanperbuatan
yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.

Demikian, sementara tidak ada tambahan dari saya. Semoga Alloh memberikan manfaat dan kebarokahan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Imam Machdi

March 15, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 1 Comment

Hadist ke-5 dari Imam Nawawi

Assalamualaikum Wr.Wb.

Awal bulan maret ini tiba giliran saya untuk memoderasi kolokium kita tentang hadist. Berikut saya nukilkan hadist ke-5 dari Imam Nawawi:

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya, maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: Siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.

Yang dimaksud dengan “yang bukan (berasal) darinya” adalah perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bid’ah.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits ini adalah:

1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.

2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.

3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.

4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.

Islam sebagai agama yang sempurna telah dijelaskan dalam quran sebagai berikut

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi Kamu Agama Kamu” (Almaidah:3)

Sehingga tidak ada ibadah yang tidak berdasarkan dalil syar’i. Alquran juga menjelaskannya sebagai berikut:

“Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah (1461) padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. [1461]. Yang dimaksud dengan Rahbaniyah ialah tidak beristeri atau tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara” (Al-Hadid:27)

dan juga dalam surat Al-Israa:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Al-Israa:17)

Salam

=DDC=

March 1, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 9 Comments

Hadist ke-4 Arbain

Assalamu’laikum wr wb

Alhamdulillah pekan ke-2 Februari sudah masuk, yang berarti giliran saya untuk menyampaikan makalah hadist ke-4 dari hadist arbain

Berikut ini saya nukilkan hadist ke-4 tersebut:

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada illah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Hadist diatas pas dengan kondisi saya sekarang, yang sedang menunggu kelahiran sang buah hati yang pertama, mohon doanya.

Hadist diatas berisi banyak sekali pelajaran, diantaranya:

1.      Proses kejadian manusia, yang sudah diterangkan Allah SWT melalui Rasululllah SAW. Ilmu kedokteran telah membuktikan kebenaran tersebut. Hal ini sudah selayaknya menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

2.      Allah SWT telah menetapkan 4 perkara kepada semua hambanya, baik yang beriman maupun tidak, yaitu: a) rizki, b) ajal, c) amalnya (ada yang menerjemahkan pekerjaan), d) celaka atau bahagianya

3.      Dengan ditetapkan 4 perkara tersebut, bukan berarti sebagai orang beriman, harus berpangku tangan, justru harus menambah motivasi untuk berbuat yang mendekatkan diri ke syurga, karena kita tidak tahu ketetapan Allah SWT tersebut terhadap masing-masing kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang melakukan perbuatan ahli syurga dan bukan sebaliknya, semoga Allah SWT selalu memberikan keistiqomah kepada kita, Amin.

Demikian, sekilas dari saya, mohon tanggapan dari rekan-rekan.

Wassalamu ‘alaikum wr wb

Arif

February 14, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 7 Comments

Hadist ke 3: Rukun Islam

Assalamu’alaikum wr. wb.

Semoga email ini menjumpai anda semua dalam keadaan sehat wal afiat. Mari kita bersyukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya selama ini. Khusus kepada saudara-saudara kita di Jakarta khususnya yang sedang terkena musibah banjir disamping doa, rasanya kita perlu menggalang dana.

Sebagai kelanjutan hadist sebelumnya, izinkan saya mengutipkan hadist ke 3 sebagai berikut:

Dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Alh- Khottob radiallahuanhuma dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Islam dibangun di atas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi dan Muslim)

Ini adalah komentar saya :

1. Hadist ini yang menjadi pilar rukun Islam yang lima perkara dengan urutan syahadat, sholat, zakat, haji dan puasa. Dalam hadist ini haji didahulukan dari puasa ramadhan sedangkan dalam hadist sebelumnya (no. 2) haji disebut terakhir ditambah dengan kata-kata ‘jika mampu’.

2. Hadist ini menberikan analogi rukun Islam dengan bangunan yang tidak sempurna bangunan itu kecuali disusun atas kelima hal tersebut. Syahadat adalah pondasinya, sholat adalah tiangnya dan lain-lain.

3. Syahadat adalah yang pertama dan utama dalam arti apabila ada orang yang masuk Islam maka sebelum sholat ditegakkan, zakat ditunaikan dll, syahadat adalah ‘pintu’ yang harus dilewati. Kita tahu betapa ringkas ucapannya tapi dalam dan padat isi dan konsekuensinya. ‘Tidak ada ilah yang berhak disembah/diibadahi kecuali Allah’, kita maklum bahwa ilah disini bisa berarti apa saja yang kita anggap sebagai Allah. Dia bisa berupa benda mati atau hidup.

4. Menarik bahwa untuk shalat digunakan kata menegakkan shalat (‘iqamusshalah’ ), untuk zakat digunakan kata membayar atau menunaikan (‘itaauzzakah’ ). Menurut beberapa sumber yang pernah saya baca atau dengar menegakkan shalat lebih berat dan sulit daripada ‘sekedar’ melaksanakan/ menunaikan shalat.

Wallahu’alam.

Apa-apa yang benar datangnya dari Allah SWT dan apa-apa yang salah datangnya dari syetan yang kami berlindung kepada Allah dari godaan dan gangguannya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Cahyo Purnomo

February 5, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 9 Comments

Hadist ke 2: Islam, Iman dan Ikhsan serta Hari Kiamat

Kajian e-kolokium hadist Arbain Imam Nawawi ke-dua ttg Islam, Iman dan Ikhsan serta ttg hari kiamat dan tanda-tandanya sudah disampaikan Akh Naba di milis. Berikut terjemahan hadist tersebut.

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah ε
suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih
dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak
ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan
Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah ε ) seraya
berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah ε:
“ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah,
dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan
zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “.
Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya
lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau
beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda
benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda:
“ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau
tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku
tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu
dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau
bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang
bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba
meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar.
Kemudian beliau (Rasulullahε) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku
berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang
datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. (Riwayat Muslim)

Continue reading

January 31, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | Leave a comment

Hadist ke 1: Niat dan Hijrah

Kajian e-kolokium hadist Arbain Imam Nawawi dimulai dari hadist pertama ttg niat dan hijrah yg sudah disampaikan Akh Aris di milis. Berikut terjemahan hadist tersebut. 

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya
mendengar Rasulullah ε bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan(1) tergantung
niatnya(2). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia
niatkan. Siapa yang hijrahnya (3) karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya
karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka
hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al
Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin
Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab
yang paling shahih yang pernah dikarang) .

Continue reading

January 31, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 1 Comment

Protected: Schedule dan Materi e-Kolokium Hadist Arbain-An-Nawawi

This content is password protected. To view it please enter your password below:

January 30, 2007 Posted by | e-kolokium | Enter your password to view comments.