Saatnya Berbagi

berbagi ilmu menggapai ridho Illahi

Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan, benarkah?

Ungkapan “fitnah lebih kejam dari pd pembunuhan” sering kita dengar sehari-hari, manakala seseorang merasa dituduh, sementara dia tidak merasa melakukan seperti apa yang dituduhkan. Kemudian dengan serta merta akan mengucapkan Fitnah Itu Lebih Kejam Dari Pembunuhan !. Sering juga ungkapan tersebut diikuti oleh ayat-ayat suci Al-Qur’an “Wal fitnatu asyaddu minal Qatl”, atau “wal fitnatu akbaru minal qatl.” Kedua kalimat tersebut memang berasal dari Qur’an, tetapi apakah memang maksudnya sesuai dengan kondisi orang yang merasa tertuduh itu ?

Apakah fitnah dalam ayat Qur’an tersebut bermakna menuduh tanpa dasar atau bukti ? Continue reading

February 10, 2011 Posted by | Renungan | , , | 19 Comments

Ghibah dan Buhtan, tapi bukan fitnah

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan sakwa-sangka, karena sebagian dari sakwa-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?. .. (QS Alhujurat : 12)

Gunjing atau istilah lainnya yang berkonotasi membicarakan aib seseorang di dalam Islam dikenal dengan sebutan Ghibah. Secara harfiah ghibah mengandung arti tidak berada di tempat, karena berasal dari kata ghaib (tidak ada).

Artinya menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, Drs. Hasanuddin, M.Ag, ghibah memiliki karakteristik memberitakan aib atau kesalahan orang lain di suatu tempat dimana orang yang diceritakannya tidak ada. Continue reading

February 10, 2011 Posted by | Renungan | , , | Leave a comment

Irwandi Jaswir Angkat Nama Indonesia Lewat Malaysia

Disunahkan utk menyebarkan berita gembira,

Salah satu rekan kami disini, sukses mengukir prestasi emas dibidangnya.

Selamat akh Ir.

 

PENGHARGAAN
Irwandi Jaswir Angkat Nama Indonesia Lewat Malaysia
Senin, 15 Juni 2009 | 03:51 WIB

Jakarta, Kompas – Irwandi Jaswir, alumnus Institut Pertanian Bogor tahun 1993, meraih posisi ke-2 dalam Anugerah Saintis Muda Asia Pasifik 2009 di Bangkok. Irwandi, yang kini berpangkat profesor madya, mewakili tempatnya bekerja di Departemen Biotechnology Engineering, International Islamic University Malaysia.

Kompetisi prestisius ini diprakarsai Scopus, situs basis data pencarian jurnal ilmiah dan indeks kutipan terbesar di dunia.

Kepada Kompas, Sabtu (13/6), Irwandi menjelaskan, tahun ini ada 150 pencalonan dari 23 negara di Asia Pasifik dalam tiga kategori, yaitu bisnis, pertanian dan sumber daya alam, serta teknologi dan engineering. Irwandi berkompetisi di bidang pertanian dan sumber daya alam. ”Penilaian oleh panel juri terdiri dari 3 orang untuk setiap bidang. Mereka adalah para pakar dan profesor berkaliber dunia yang mempunyai rekor karya ilmiah di Scopus,” kata Irwandi.

Setelah disaring, 5 finalis setiap kategori diundang untuk mempresentasikan karya serta pencapaian mereka di hadapan para juri di Asian Institute of Technology, Bangkok, awal Juni. Irwandi satu-satunya finalis orang Indonesia. Finalis lain berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Jepang, China, India, Taiwan, Hongkong, dan Thailand.

Irwandi (38) lahir di Medan, Sumatera Utara, memiliki catatan 40 karya ilmiah di jurnal internasional serta 60 karya ilmiah di konferensi internasional, puluhan artikel ilmiah populer di berbagai media massa, dan 5 artikel bab buku (book chapter) di buku ilmiah internasional.

Ayah tiga anak yang beristrikan seorang dokter gigi ini telah menerima 23 anugerah sains di tingkat lokal dan internasional, termasuk medali emas di Geneva pada 2006 atas inovasinya dalam metode pendeteksian lemak babi (Kompas, 29/4/2006). Menyelesaikan pendidikan di IPB, Irwandi meraih S-2 (1994-199) dari Universitas Pertanian Malaysia serta S-3 (1997-2000) dari UPM dan The University of British Columbia, Kanada. (POM

Sumber:

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/15/03515820/irwandi.jaswir..angkat.nama.indonesia..lewat.malaysia

June 15, 2009 Posted by | Uncategorized | Leave a comment

Hafalan Al-Qur’an dalam Keluarga

Hafalan Al-Qur’an dalam Keluarga
Selasa, 18 April 06 –
http://www.usahamulia.net

Beberapa bulan yang lalu, Ustadzah Yoyoh Yusro salah satu anggota dewan dari fraksi PKS memberikan sebuah ceramah yang cukup menarik tentang bagaimana sebuah keluarga menjadi keluarga dakwah yang mencetak generasi-generasi yang mampu menggantikan dan mengisi kekosongan-kekosongan dalam sebuah peradaban.

Beliau banyak menyinggung tentang hafalan al-qur’an dalam diri aktivis dakwah dan keluarga para aktivis. Beliau bercerita tentang para ummahat dari Palestina yang datang ke Indonesia, bahwa ketika mereka berbicara di depan umum, mereka selalu ta’aruf dengan menyebutkan nama, status, dan berapa juz hafalan Al-qur’annya. Dan subhanallah, rata-rata mereka telah hafal 30 juz Al-qur’an, sementara kita ketahui bersama bahwa Palestina adalah negara yang selalu dihujani konflik, bom, dan tembakan di mana-mana bahkan untuk sholat pun nyawa menjadi taruhannya, namun mereka mampu menjadi hafidzhoh yang handal bahkan anak-anak mereka pun demikian. Sedangkan di Indonesia masih bisa kita hitung para penghafal Al-qur’annya, padahal kalau menurut saudara-saudara kita di luar Indonesia, Indonesia itu ibarat “Syurga Dakwah”, sebuah negara mayoritas muslim dan islam bertebaran di mana-mana, kita merdeka dalam melakukan ibadah, fasilitas lengkap, dan kondisi sangat mendukung untuk menjadi para penghafal, tetapi kenyataannya sangat jauh dari yang diharapkan.

Baru-baru ini Ustadzah memberikan ceramahnya dengan lebih spesifik, bagaimana sebuah keluarga aktivis dakwah mampu memelihara hafalan Al-qur’an baik antara suami, istri, dan anak-anaknya. Point penting dari ceramah ustadzah adalah sebagai berikut :

1. Al-qur’an tidak akan mendekat pada orang yang menganggapnya sulit, so hendaknya kita mempunyai perspektif bahwa menghafal Al-qur’an itu tidak sulit

2. Suami bertanggungjawab untuk meningkatkan bacaan dan hafalan al-qur’an sang istri

3. Para istri harus rajin setor hafalan pada suami baik dalam keadaan susah maupun senang

4. Kewajiban pada Allah konsisten dilaksanakan, maka Allah pasti memberi kemudahan karena sayang Allah pada seorang hamba lebih sayang daripada seorang ibu pada anaknya

5. Tidak ada halangan bagi mereka yang tinggal di negara yang mayoritas nonmuslim untuk hafal Al-qur’an

6. Para suami juga harus menjaga hafalannya

7. Allah Maha Tahu tentang keinginan-keinginan kita, maka kalau kita ingin kita dan anak kita hafal alquran, insyaAllah Allah akan mengabulkan do’a-do’a kita

April 5, 2007 Posted by | Renungan | Leave a comment

Hadist ke-6 Arbain

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh,

Berikut ini adalah hadits ke 6 (Riwayat Bukhori dan Muslim) dari Buku 40 Hadits oleh Imam Nawawi:

Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas.
Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.
Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. (1)
Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan.( 2, 3)
Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. (3, 7)
Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. (6)
Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati”. (4, 5, 8 )
(Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1. Termasuk sikap wara’ (rasa takut terhadap perbuatan haram) adalah meninggalkan syubhat .
2. Banyak melakukan syubhat akan mengantarkan seseorang kepada perbuatan haram.
3. Menjauhkan perbuatan dosa kecil karena hal tersebut dapat menyeret seseorang kepada
perbuatan dosa besar.
4. Memberikan perhatian terhadap masalah hati, karena padanya terdapat kebaikan fisik.
5. Baiknya amal perbuatan anggota badan merupakan pertanda baiknya hati.
6. Pertanda ketakwaan seseorang jika dia meninggalkan perkara-perkara yang
diperbolehkan karena khawatir akan terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan.
7. Menutup pintu terhadap peluang-peluang perbuatan haram serta haramnya sarana dan
cara ke arah sana.
8. Hati-hati dalam masalah agama dan kehormatan serta tidak melakukan perbuatanperbuatan
yang dapat mendatangkan persangkaan buruk.

Demikian, sementara tidak ada tambahan dari saya. Semoga Alloh memberikan manfaat dan kebarokahan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.

Imam Machdi

March 15, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 1 Comment

Hadist ke-5 dari Imam Nawawi

Assalamualaikum Wr.Wb.

Awal bulan maret ini tiba giliran saya untuk memoderasi kolokium kita tentang hadist. Berikut saya nukilkan hadist ke-5 dari Imam Nawawi:

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah bersabda: Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya, maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: Siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.

Yang dimaksud dengan “yang bukan (berasal) darinya” adalah perbuatan-perbuatan yang dinilai ibadah tetapi tidak bersumber dari ajaran Islam dan tidak memiliki landasan yang jelas, atau yang lebih dikenal dengan istilah bid’ah.

Pelajaran yang terdapat dalam hadits ini adalah:

1. Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.

2. Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.

3. Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.

4. Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.

Islam sebagai agama yang sempurna telah dijelaskan dalam quran sebagai berikut

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi Kamu Agama Kamu” (Almaidah:3)

Sehingga tidak ada ibadah yang tidak berdasarkan dalil syar’i. Alquran juga menjelaskannya sebagai berikut:

“Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami jadikan dalam hati orang- orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengada-adakan rahbaniyyah (1461) padahal kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah, lalu mereka tidak memeliharanya dengan pemeliharaan yang semestinya. Maka Kami berikan kepada orang-orang yang beriman di antara mereka pahalanya dan banyak di antara mereka orang-orang fasik. [1461]. Yang dimaksud dengan Rahbaniyah ialah tidak beristeri atau tidak bersuami dan mengurung diri dalam biara” (Al-Hadid:27)

dan juga dalam surat Al-Israa:

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Al-Israa:17)

Salam

=DDC=

March 1, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 9 Comments

Cerita 114 Nama Surat

Sebuah ‘cerita’ yg cukup menarik, berisi kebenaran, penuh hikmah yg bisa kita ajarkan pada anak2 sekaligus utk menghafal nama-nama 114 surat dalam Al Qur’an.

Cerita I; (Surah 1 – 10)
Aku membaca Al-Qur’an dimulai dengan PEMBUKAAN. Kebetulan waktu itu
tetanggaku sedang memotong SAPI BETINA untuk KELUARGA IMRAN yang punya
anak wanita bernama AN NISA. Ia lapar makan HIDANGAN, sisanya ia
berikan untuk BINATANG TERNAK yang berkandang di TEMPAT-TEMPAT YANG
TINGGI, di sana dibagikan HARTA RAMPASAN PERANG yang dilakukan setelah
TAUBAT seperti taubatnya YUNUS.

Cerita II; (Surah 11 – 20)
HUD dan YUSUF disambar selamat dari sambaran PETIR sementara itu IBRAHIM sedang berada di
PEGUNUNGAN HIJR tempat dimana LEBAH memulai PERJALANAN MALAM menuju ke
GUA tempat bersembunyinya MARYAM dan TOHA.

Cerita III; (Surah 21 – 30)
PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN berpakain putih
– putih sehingga laksana CAHAYA yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR
DAN BATHIL seperti ceritanya PARA PENYAIR tentang SEMUT dalam buku
KISAH -KISAH dan juga tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.

Continue reading

February 27, 2007 Posted by | Renungan, Tips | 3 Comments

Cara mudah dan cepat menghapal urutan tanpa dicatat.

7 Hal yang membuat kita menjadi berfikir kotor atau negatif:

1. prasangka yg buruk/suudzhon.

2. prinsip/pedoman hidup yg salah

3. pengalaman buruk yg terus menerus diingat.

4. kepentingan kita.

5. salah pembanding.

6. sudut pandang yg keliru.

7. literatur bacaan yg tidak tepat.

(Sumber Ary Gynanjar Agustian )

Coba baca ulang 2x saja sambil diingat ingat utk menghapalnya, lalu coba urutkan. Anda berhasil?? Bila iya,bersyukurlah, ingatan Anda sangat bagus. Namun bila tidak, jgn cemas…berikut tipsnya.

Continue reading

February 20, 2007 Posted by | Renungan, Tips | 6 Comments

Protected: Mohon Masukan ttg Web

This content is password protected. To view it please enter your password below:

February 20, 2007 Posted by | Uncategorized | Enter your password to view comments.

Hadist ke-4 Arbain

Assalamu’laikum wr wb

Alhamdulillah pekan ke-2 Februari sudah masuk, yang berarti giliran saya untuk menyampaikan makalah hadist ke-4 dari hadist arbain

Berikut ini saya nukilkan hadist ke-4 tersebut:

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada illah selain-Nya, sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli syurga hingga jarak antara dirinya dan syurga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya diantara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli syurga maka masuklah dia ke dalam syurga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

Hadist diatas pas dengan kondisi saya sekarang, yang sedang menunggu kelahiran sang buah hati yang pertama, mohon doanya.

Hadist diatas berisi banyak sekali pelajaran, diantaranya:

1.      Proses kejadian manusia, yang sudah diterangkan Allah SWT melalui Rasululllah SAW. Ilmu kedokteran telah membuktikan kebenaran tersebut. Hal ini sudah selayaknya menambah keimanan kita kepada Allah SWT.

2.      Allah SWT telah menetapkan 4 perkara kepada semua hambanya, baik yang beriman maupun tidak, yaitu: a) rizki, b) ajal, c) amalnya (ada yang menerjemahkan pekerjaan), d) celaka atau bahagianya

3.      Dengan ditetapkan 4 perkara tersebut, bukan berarti sebagai orang beriman, harus berpangku tangan, justru harus menambah motivasi untuk berbuat yang mendekatkan diri ke syurga, karena kita tidak tahu ketetapan Allah SWT tersebut terhadap masing-masing kita.

Semoga kita termasuk orang-orang yang melakukan perbuatan ahli syurga dan bukan sebaliknya, semoga Allah SWT selalu memberikan keistiqomah kepada kita, Amin.

Demikian, sekilas dari saya, mohon tanggapan dari rekan-rekan.

Wassalamu ‘alaikum wr wb

Arif

February 14, 2007 Posted by | e-kolokium, Hadist Arbain | 7 Comments